Asta Brata merupakan delapan ajaran tentang kepemimpinan yang meneladani alam sifat alam raya yang digambarkan dengan sifat Dewa
Asta Brata diberikan oleh Rama kepada Wibisana saat pengangkatan Wibisana menjad raja Alengka setelah Rahwana gugur dalam peperangan besar melawan Rama.
Isi Asta Brata adalah sebagai berikut :
- Indra Brata
Dewa Indra dipuja sebagai Dewa Hujan dan Dewa Perang. Hujan diharapkan petani untuk bercocok tanam. Petani bisa memperoleh penghasilan untuk kesejahteraan hidupnya dari hasil bercocok tanam. Oleh sebab itu, Dewa Indra adalah simbol kesejahteraan. Seorang pemimpin harus berpikir, berkata dan berbuat untuk kesejahteraan rakyatnya.
Dewa Indra juga dipuja sebagai Dewa perang, penakluk musuh yang utama. Seorang pemimpin harus menjadi pelindung rakyatnya. Pemimpin yang mampu memberikan keamanan dan kenyamanan - Yama Brata
Dewa Yama atau disebut Yamadhipati adalah dewa yang bertugas mencabut nyawa manusia. Dewa Yama juga bertugas sebagai penghukum semua kesalahan manusia dan penjaga neraka.
Dewa Yama adalah pengadil yang tidak pernah pilih kasih apalagi tebang pilih. Demikian sifat yang dimiliki seorang pemimpin, yaitu memberikan keadilan kepada rakyatnya. - Surya Brata
Surya atau matahari adalah cahaya yang menjadi energi paling utama bagi kehidupan di dunia. Pemimpin hendaknya menjadi sifat seperti sang Surya, yang mencurahkan kemampuannya demi kelangsungan hidup rakyatnya. Tugas seorang pemimpin menyejahterakan seluruh rakyatnya.
Sifat pemimpin seperti Dewa Surya yang lain adalah menarik pajak dari rakyat, tetapi rakyat tidak merasa terbebani. Contohnya adalah sinar matahari yang memanasi air laut, menyerap uap air ke udara, menjadi awan, awan menjadi hujan, dan air hujan jatuh ke pegunungan dan kembali mengalir ke laut.
Laut tidak merasa matahari memanasinya, semua berlaku seperti proses alam, simbiosis mutualisme. Demikian juga semestinya hubungan atara seorang pemimpun dengan yang di pimpin. - Candra Brata
Candra atau Bulan adalah dewa yang menyinari di kala malam. Memimpin hendaknya dengan penuh keteduhan sebagaimana cahaya rembulan yang menerangi kegelapan. Seorang pemimpin haruslah memberikan penerangan pada saat rakyatnya di timpa kesusahan - Bayu Brata
Bayu atau angin selalu memenuhi ruang. Tidak ada satupun ruang yang tidak terisi oleh angin. Dia memberikan kehidapan dalam wujud napas. Demikian halnya seorang pemimpin layaknya berlaku seperti angin, yaitu mampu membaca seluruh pikiran dan keinginan rakyat. Seorang pemimpin haruslah memiliki kepekaan terhadap kehendak rakyat. - Kuwera Brata
Kuwera adalah dewa kekayaan. Dalam hal kepemimpian, Kuwera Brata berarti seorang pemimpin harus selalu tampil elegan. Harga diri seorang pemimpin terpancar dari penampilannya. Bukan seperti seorang pemimpin harus bepenampilan serba mewah yang justru menimbulkan kesenjangan atara pemimpin dengan yang di pimpin. Seorang pemimpin hendaknya berpenampilan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi - Baruna Brata
Baruna adalah dewa laut. Laut adalah lambang keluasan tanpa batas. Laut menampung semua kotoran yang dibawa aliran sungai dari segala penjuru. Namun, laut tidak pernah terkotori, justru menyucikan semua kotoran itu. Pemimpin haruslah berpikiran luas, mampu menampung semua kesalahan-kesalahan, kejahatan-kejahatan yang dilakukan atau ditimpakan kepada dirinya dan selanjutnya menyucikan semua kotoran sehingga semua menjadi suci kembali - Agni Brata
Agni atau api bersifat membakar. Dalam hal kepemimpinan sifat api atau agni bermakna membajkar semangan rakyat untuk maju dan menuju ke masa depan yang lenih baik
Sumber : https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=2774124722696549&id=691255670983475