Pertanyaan ini sering ditanyakan dan sampai sekarang masih menjadi perdebatan, karena pengertian ‘ideal’ bisa berbeda antara data center satu dengan yang lain. Adapun faktor-faktor yang berpengaruh untuk menentukan suhu ideal untuk data center antara lain:

1. luas area yang digunakan oleh mesin/peralatan IT dalam data center

2. banyaknya mesin/peralatan yang beroperasi

3. intensitas cahaya matahari yang langsung masuk ke data center (jika ada)

4. material dinding dan lantai

Data center memang didesain untuk seminimal mungkin petugas/orang bekerja di dalamnya. Faktor ini yang menjadi pengaturan suhu tidak memperhatikan kondisi ideal bagi manusia namun ideal bagi mesin/perlatan di dalamnya. Tujuan dari ideal bagi mesin/perlatan di dalamnya antara lain agar mesin/perangkat dapat bekerja secara optimal. Adakalanya beberapa merk mesin/peralatan yang shutdown secara otomatis apabila suhu ruangan terlalu panas.

Namun di lain sisi, apabila suhu terlalu dingin, ini akan berpengaruh terhadap kerja disk dan bukan tidak mungkin malah menimbulkan isu baru yaitu kelembapan (humidity).

Untuk menjaga kondisi mesin/peralatan Anda tetap prima, dapat menerapkan pengaturan rak dengan sistem Cold
Aisle dan Hot Aisle. Idealnya suhu
dan kelembaban dijaga dengan mengacu kepada standard ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating and AirConditioning Engineers). Pengendalian suhu ruangan pada 19º – 25 º C dan kelembapan pada 40-60% RH.

Sekarang, penyedia data center berlomba-lomba menciptakan green data center. Jadi tren kedepannya adalah bukan hanya menjaga suhu ideal tapi juga efisiensi yang dilakukan agar suhu tetap ideal.

Adapun beberapa upaya yang bisa dilakukan terkait efisiensi antara lain:

1. gunakan AC presisi

2. containment (bertujuan mengisolasi aliran udara panas dan dingin)

3. penempatan mesin/peralatan yang sesuai

Untuk kebutuhan AC dalam ruangan data center butuh bantuan ahli data center untuk menghitungnya.

Sumber : http://solusidatacenter.com/2019/05/01/suhu-ideal-untuk-data-center/