Sering kita mendengar istilah DataCenter Tier2 atau Tier1.
Apasih yang membedakan?
Tier merupakan tingkatan teknologi dan keamaan dari data center, semakin tinggi maka smakin bagus.
Tier ini digunakan sebagai patokan dalam membandingkan kualitas kerja dari infrastruktur data center yang satu dengan yang lainnya.
Tier dibagi menjadi 4 tingkatan dengan penjelasan sebagai berkut
Tier 1 – Basic Capcity
Tier 1 merupakan standat data center dengan jalut distribusi non-redudant, yang artinya hanya memiliki 1 jalur distribusi dan 1 uplink. Tingkatan ini kebanyakan dimiliki oleh perusajaan yang memilki data center sendiri. Tingkat uptime dalam setahun dibatasi 99.671%
Persyaratan untuk tier 1 adalah sebagai berikut :
– Genset untuk antisipasi pemadaman listrik
– perangkat UPS
– peralatan pendingn khusus seperti raised floor
Ketersediaan genset, UPS dan raised floor ini sifatnya opsional, tetapi lebih baiknya memang ada untuk bacup
Tier 2 – Redundant Capacity
Tier 2 pada dasarnya mirip dengan tier 1 tetapi sudah memilki redundant (cadangan). UPS, genset dan raised floor merupakan kewajiban, bukan opsional lagi. Tingkat uptime dalam setahun dibatasi 99.741%
Persyaratan untuk tier 2 adalah sebagai beriku :
-Genset
– Pendingin dengan raised floor
– UPS
– penyimpanan energi
– peralatan penolak panas
– Tangki bahan bakar
– Sel bahan bakar
– pompa
Apabila ada gangguan, tier 2 harus dilakukan shutdown sampai proses selesai
Tier 3 – Condurrently Maintainable
Tier 3 memiliki persyaratan seluruh data center harus memiliki lebih dari satu sumber listrik dan jaringan sehingga tidak ada shutdown. Tingkat uptime server juga dibatasi maksimal 99,982% atau sekitar 1,5 jam dalam satu tahun. Untuk urusan uptime server antara tier 2 dan tiga terpaut perbedaan yang cukup jauh. Untuk tier 3 keatas, saat terjadi maintenance atau penggantian komponen tidak perlu dilakukan shutdown.
Tier 4 -Fault Tolerant
Tier 4 data center merupakan level tier tertinggi dengan uptime server minimal 30 menit dalam satu tahun atau uptime server 99,995%. Secara persyaratan tidak berbeda jauh dari tier 3, tetapi dari segi pendinginan, UPS dan generator cadangan memiliki jalur khusus untuk mengeluarkan udara panas. Tingkat keamanannya lebih tinggi karena dipantau 24 jam sehingga aman dari gangguan teknis dan non-teknis. Jika kita berbicara masalah biaya, untuk membangun data center dengan tier 4 memiliki biaya yang paling besar dan membutuhkan waktu yang lebih lama.